Apa itu Andragogi?
Secara
etimologis, andragogi berasal dari bahasa Latin “andros” yang berarti
orang dewasa dan “agogos“ yang berarti memimpin atau membimbing. Jadi, andragogi adalah proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke
dalam suatu struktur pengalaman belajar.
Istilah andragogi ini awalnya
digunakan oleh Alexander Kapp, seorang pendidik dari Jerman, pada tahun 1833,
dan kemudian dikembangkan menjadi teori pendidikan orang dewasa oleh pendidikan
Amerika Serikat, Malcolm Knowles.
Teori Knowles tentang andragogi
dapat diungkapkan dalam empat postulat sederhana:
- Orang dewasa perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang mereka ikuti (berkaitan dengan konsep diri dan motivasi untuk belajar).
- Pengalaman (termasuk pengalaman berbuat salah) menjadi dasar untuk aktivitas belajar (konsep pengalaman).
- Orang dewasa paling berminat pada pokok bahasan belajar yang mempunyai relevansi langsung dengan pekerjaannya atau kehidupan pribadinya (Kesiapan untuk belajar).
- Belajar bagi orang dewasa lebih berpusat pada permasalahan dibanding pada isinya (Orientasi belajar).
Knowles (Sudjana, 2005: 62)
mendefinisikan andragogi sebagai seni dan ilmu dalam membantu peserta didik
(orang dewasa) untuk belajar (the science and arts of helping adults learn).
Berbeda dengan pedagogi karena istilah ini dapat diartikan sebagai seni dan
ilmu untuk mengajar anak-anak (pedagogy is the science and arts of teaching
children). Knowles
juga menegaskan bahwa orang dewasa adalah diri yang terarah dan bertanggung jawab
atas keputusannya.
Jadi Beda Pedadogi dengan Andragogi Apa?? Padahal sama-sama
seni mengajar?
Nah, Perbedaan Andragogi dan Pendagogi terdapat pada
tabel dibawah ini…
Aspek
Perbedaan
|
Pedagogi
|
Andragogi
|
Peserta
didik
|
Anak
|
Dewasa
|
Guru/tutor
|
Memberi
instruksi
|
Memberi
fasilitas
|
Orientasi
belajar
|
Berpusat
pada isi pembelajaran
|
Berpusat
pada masalah
|
Kondisi
|
Anak harus
belajar
|
Orang
dewasa ingin atau butuh belajar
|
Apa Peranan Andradogi??
Perlunya penerapan prinsip andragogi dalam pendekatan
pembelajaran orang dewasa dikarenakan upaya membelajarkan orang dewasa berbeda
dengan upaya membelajarkan anak. Membelajarkan anak (pedagogi) lebih
banyak merupakan upaya mentransmisikan sejumlah pengalaman dan
keterampilan dalam rangka mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan di masa
datang. Apa yang di transmisikan didasarkan pada pertimbangan warga belajar
sendiri, apakah hal tersebut akan bermanfaat bagi warga belajar di masa datang.
Sebaliknya, pembelajaran orang dewasa (andragogi) lebih menekankan pada
membimbing dan membantu orang dewasa untuk menemukan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap dalam rangka memecahkan, masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
Ketepatan pendekatan yang digunakan dalam penyelenggaraan suatu kegiatan
pembelajaran tentu akan mempengaruhi hasil belajar warga belajar.
Bagi tenaga kependidikan luar sekolah,
teori belajar orang dewasa tidak hanya diketahui, tetapi harus dapat
diaplikasikan dalam setiap kegiatan belajar dan membelajarkan agar proses atau
interaksi belajar yang dikelolanya dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Berikut akan dikemukakan karakteristik dari setiap kegiatan belajar secara
teori belajar orang dewasa yang dapat diaplikasikan pada setiap tahap kegiatan
belajar.
Sekian pembahasan mengenai Andargogi..
semoga bermanfaat... :)
sumber (semua sumber diambil pada tanggal 8 Mei 2012) :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar